Cerita Inspirasi Kehidupan : Sebuah Kisah yang Akan Membuat Kita Mengerti Cara Bersyukur

Cerita Inspiratif Membuat Kita Mengerti Cara Bersyukur

Penulis : Siti Salmah

Sebuah Kisah yang Akan Membua Kita Mengerti Cara Bersyukur
Sebuah Kisah yang Akan Membua Kita Mengerti Cara Bersyukur

Hari ini, mococerpen menulis sebuah Cerita Inspiratif Kehidupan yang kami harapkan bisa Membuat Kita Mengerti bagaimana Cara Bersyukur. Bersyukur tidak hanya ketika kita dalam keadaan bahagia. Namun Cara Bersyukur bisa kita dapatkan dari seluruh aspek dan peristiwa kehidupan. Berikut ini Cerita Inspiratif Religi untuk Membuat Kita menjadi Mengerti Cara  Bersyukur.

*****

Ada seorang sahabat menceritakan sedikit cuplikan tentang kisahnya. Sahabat tersebut bernama Budiman. Pada waktu sore itu ia menemani istri dan seorang putrinya berbelanja kebutuhan rumah tangga bulanan di sebuah toko swalayan. Setelah belanja dan membayar barang-barang kebutuhan yang dibelinya, tangan-tangan mereka penuh dengan tas plastik belanjaan. Beberapa saat keluar dari toko swalayan tersebut, istri Budiman dihampiri oleh wanita pengemis yang saat itu bersama putri kecilnya. Kemudian pengemis itu berkata kepada istri Buiman, “Beri kami sedekah, Bu !!!”

Mendengar perkataan pengemis itu dengan suara dan wajah yang sangat memelas, akhirnya Istri Budiman membuka dompetnya lalu ia mengambil uang 1000 rupiah yang ada didalam dompetnya kemudian memberikannya kepada pengemis tersebut. Wanita pengemis itu menerimanya. Ketika pengemis itu melihat uang nya hanya berjumlah 1000 rupiah yang sudah pasti jumlah segitu tidak mencukupi kebutuhan hidupnya, lalu pengemis itu mengucupkan jari-jarinya mengarah kemulutnya. Kemudian pengemis itu juga memegang kepala anaknya dan sesekali ia mengarahkan jari-jari yang terkuncup itu kemulut anaknya yang memang benar-benar kelaparan, seolah-olah ia ingin berkata kepada istri Budiman bahwa “Aku dan anakku sudah berhari-hari tidak makan, tolong beri kami tambahan sedekah agar bisa membeli makan”. Mendapati isyarat pengemis wanita itu, istri Budiman pun membalas isyarat dengan gerak tangannya seolah berkata, "Tidak... tidak, aku tidak akan menambahkan sedekah untukmu!"

Ironisnya meski istri Budiman tidak menambahkan sedekahnya, istri dan putrinya Budiman malah menuju ke sebuah gerobak penjual gorengan untuk membeli cemilan. Pada kesempatan yang sama Budiman berjalan ke arah ATM center guna mengecek saldo rekeningnya. Saat itu memang tanggal gajian, karenanya Budiman ingin mengecek saldo rekening dia.

Di depan ATM, Ia masukkan kartu ke dalam mesin. Ia tekan langsung tombol INFORMASI SALDO. Sesaat kemudian muncul beberapa digit angka yang membuat Budiman menyunggingkan senyum kecil dari mulutnya. Ya, uang gajiannya sudah masuk ke dalam rekening. Budiman menarik sejumlah uang dalam bilangan jutaan rupiah dari ATM. Pecahan ratusan ribu berwarna merah kini sudah menyesaki dompetnya. Lalu ada satu lembar uang berwarna merah juga, namun kali ini bernilai 10 ribu yang ia tarik dari dompet. Uang itu Kemudian ia lipat kecil untuk berbagi dengan wanita pengemis yang tadi meminta tambahan sedekah.

Saat sang wanita pengemis melihat nilai uang yang diterima, betapa girangnya dia. Ia pun berucap syukur kepada Allah dan berterima kasih kepada Budiman dengan kalimat-kalimat penuh kesungguhan: "Alhamdulillah... Alhamdulillah... Alhamdulillah... Terima kasih tuan! Semoga Allah memberikan rezeki berlipat untuk tuan dan keluarga. Semoga Allah memberi kebahagiaan lahir dan batin untuk tuan dan keluarga. Diberikan karunia keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah. Rumah tangga harmonis dan anak-anak yang shaleh dan shalehah. Semoga tuan dan keluarga juga diberi kedudukan yang terhormat kelak nanti di surga...!"

Budiman tidak menyangka ia akan mendengar respon yang begitu mengharukan. Budiman mengira bahwa pengemis tadi hanya akan berucap terima kasih saja. Namun, apa yang diucapkan oleh wanita pengemis tadi sungguh membuat Budiman terpukau dan membisu. Apalagi tatkala sekali lagi ia dengar wanita itu berkata kepada putri kecilnya, "Dik, Alhamdulillah akhirnya kita bisa makan juga....!"

Deggg...!!! Hati Budiman tergedor dengan begitu kencang. Rupanya wanita tadi sungguh berharap tambahan sedekah agar ia dan putrinya bisa makan. Sejurus kemudian mata Budiman membuntuti kepergian mereka berdua yang berlari menyeberang jalan, lalu masuk ke sebuah warung tegal untuk makan di sana.

Budiman yang masih merasakan gedoran dalam hatinya dan masih dalam keadaan terdiam dan terpana di tempat itu. Hingga istri dan putrinya kembali lagi dan keduanya menyapa Budiman. Mata Budiman kini mulai berkaca-kaca dan istrinya pun mengetahui itu. "Ada apa Pak?" Istrinya bertanya. Dengan suara yang agak berat dan terbata Budiman menjelaskan: "Aku baru saja menambahkan sedekah kepada wanita tadi sebanyak 10 ribu rupiah!"
Awalnya istri Budiman hampir tidak setuju tatkala Budiman mengatakan bahwa ia memberi tambahan sedekah kepada wanita pengemis. Namun Budiman kemudian melanjutkan kalimatnya:

"Bu..., aku memberi sedekah kepadanya sebanyak itu. Saat menerimanya, ia berucap hamdalah berkali-kali seraya bersyukur kepada Allah. Tidak itu saja, ia mendoakan aku, mendoakan dirimu, anak-anak dan keluarga kita. Panjaaaang sekali ia berdoa!
Dia hanya menerima karunia dari Allah Swt sebesar 10 ribu saja sudah sedemikian hebatnya bersyukur. Padahal aku sebelumnya melihat di ATM saat aku mengecek saldo dan ternyata di sana ada jumlah yang mungkin ratusan bahkan ribuan kali lipat dari 10 ribu rupiah. Saat melihat saldo itu, aku hanya mengangguk-angguk dan tersenyum. Aku terlupa bersyukur, dan aku lupa berucap hamdalah.

Bu..., aku malu kepada Allah! Dia terima hanya 10 ribu begitu bersyukurnya dia kepada Allah dan berterimakasih kepadaku. Kalau memang demikian, siapakah yang pantas masuk ke dalam surga Allah, apakah dia yang menerima 10 ribu dengan syukur yang luar biasa, ataukah aku yang menerima jumlah lebih banyak dari itu namun sedikitpun aku tak berucap hamdalah."
Budiman mengakhiri kalimatnya dengan suara yang terbata-bata dan beberapa bulir air mata yang menetes. Istrinya pun menjadi lemas setelah menyadari betapa selama ini kurang bersyukur sebagai hamba. Ya Allah, ampunilah kami para hamba-Mu yang kerap lalai atas segala nikmat-Mu.

Sahabat mococerpen, Tiada manusia yang sempurna dan tidak memiliki dosa di dunia ini. Sekalipun ulama yang terkenal 'arif dan bijaksana. Sungguh nikmat Allah tidak akan pernah terputus walau diri kita berlumuran dosa. Coba lah sobat untuk merenungkan sedikit cerita inspiratif ini,  sekiranya akan mengingatkan kita untuk bersyukur terhadap nikmat Allah.
Semoga Cerita Inspiratif Kehidupan Membuat Kita Mengerti Cara Bersyukur ini bermanfaat bagi kita semua. Amiinnnnnn..............

Sumber : http://www.akhbarislam.com


--------------------*****--------------------





 

Jangan lupa sukai fanspage Facebook Moco Cerpen dan follwo twitter @MC_MocoCerpen ya Sahabat.

2 komentar