Cerita Inspirasi Religi : Wanita Dipusaran Ka’bah (Sabar dan Tawakal)

7 comments

Wanita Dipusaran Ka’bah (Sabar dan Tawakal)

 
Cerita Inspirasi Religi : Wanita Dipusaran Ka’bah (Sabar dan Tawakal)
Wanita Dipusaran Ka’bah (Sabar dan Tawakal)

Inilah kisah yang sangat mengharukan dan menyedihkan tentang seorang wanita yang telah kehilangan keluarganya. Tetapi karena ketegarannya, ia masih bisa tersenyum menyambut takdir Allah Swt.

Dahulu kala terdapat seorang lelaki bernama Abul Hasan. Dia pergi ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji. Di saat ia melakukan tawaf, tiba-tiba ia melihat seorang wanita yang wajahnya tampak bersinar terang. Melihat hal itu, Abu Hasan bergumam, “Demi Allah, belum pernah aku melihat wajah secantik dan secerah wanita itu. Pasti karena wanita itu tidak pernah risau dan bersedih hati.”

Ternyata perkataan Abul Hasan terdengar oleh wanita tersebut. Lalu ia bertanya, “Apakah katamu wahai Saudaraku? Demi Allah, aku tetap terbelenggu oleh perasaan duka dan luka hati karena risau, dan tidak ada seorang pun yang mengetahui hal ini.”

“Apa hal yang membuatmu risau?” tanya Abul Hasan penuh heran.

Wanita itu menjawab, “Dulu, aku mempunyai empat orang anak. Anak pertama sudah menikah dan hidup dengan keluarganya. Anakku yang kedua dan ketiga masih kecil, namun sudah bisa bermain. Sedangkan yang satunya masih bayi dan menyusu. Pada suatu hari, ketika suamiku sedang menyembelih kambing qurban dan saat aku membuat makanan, tiba-tiba anakku yang kedua berkata pada adiknya,”Hai adikku, maukah kau kutunjukkan bagaimana ayah menyembelih kambing?” Adiknya menjawab, “Iya, aku mau.”

“Adiknya pun disuruh berbaring, lalu lehernya disembelih oleh kakaknya. Melihat darah yang keluar dari leher sang adik, dia keluar rumah dan berlari kebukit. Berhari-hari putraku tidak kunjung pulang. Karena khawatir, suamiku mencarinya ke hutan. Namun, suamiku justru tersesat dan kehabisan bekal sehingga meninggal dunia. putraku yang kedua juga sudah meninggal karena diterkam oleh serigala. Saat aku meletakkan bayiku untuk keluar mencari suami dan anakku, bayiku merangkak menuju periuk yang berisi air panas, lalu ia menarik periuk tersebut hingga air panas itu mengenai badannya. Berita ini terdengar oleh anakku yang telah menikah dan tinggal di daerah lain. Ia jatuh pingsan dan meninggal dunia. Kini aku tinggal sebatang kara.”

Abu Hasab tertegun mendengar cerita wanita tadi. Kemudian dia bertanya, “Bagaimana kesabaranmu menghadapi semua musibah yang sangat berat itu?”

“Tidak ada seorang pun yang dapat membedakan antara sabar dan mengeluh, kecuali ia menemukan jalan yang berbeda di antara keduanya. Sabar diperoleh dengan cara memperbaiki sikap dan perbuatan lahiriah, sehingga akan menghasilkan hal yang baik. Sedangkan mengeluh, maka orangnya tidak memperoleh apapun.”

Cerita ini perlu dijadikan teladan untuk belajar sabar. Setiap orang yang mengaku beriman kepada Allah harus tetap sabar dalam menghadapi cobaan. Semua cobaan pasti datang dari Allah Swt. Dengan meyakini bahwa setiap peristiwa mengandung hikmah di dalamnya, maka kita akan menjadi manusia yang lebih baik.

Dalam hadis qudsi, Rasulullah bersada bahwa Allah berfirman, “Tidak ada balasan bagi hamba-ku yang beriman, jika Aku ambil kekasihnya di dunia lalu ia bersabar, melainkan surga baginya.”

Pesan Moral :

Sikap sabar merupakan salah satu tolak ukur kadar keimanan seseorang dimata Allah Swt. Manusia dengan tingkat kesebaran tinggi akan mendapatkan sebuah balasan yang setimpal dari Allah. Namun pada kenyataannya dizaman sekarang sikap sabar sudah sangat jarang dimiliki oleh seseorang.

Bagaimana dengan cerita Inspirasi yang berjudul Wanita diPusaran Ka’bah (Sabar dan Tawakal) diatas. Semoga kita termasuk manusia yang beriman dengan memiliki sikap sabar dan tawakal seperti sosok yang digambarkan dalam cerita diatas. Terkadang banyak diantara kita sering mengatakan sabar itu ada batasnya. Tapi padahal jika orang itu benar-benar beriman kepada Allah, maka dia akan beranggapan sabar itu tidak ada batasnya. Semoga bermanfaat bagi para sahabat mococerpen sekalian atas artikel yang kami bagikan. Terima kasih sudah berkunjung dan membacanya. Kami tunggu lain waktu :-D

Sumber / Daftar Pustaka : “Kisah-kisah Wanita Super Inspiratif” karya Nur Kholish Rif’ani.


--------------------*****--------------------







 

Jangan lupa sukai fanspage Facebook Moco Cerpen dan follow twitter @MC_MocoCerpen ya Sahabat.

Dongeng Asal-usul : Awal Mula Mengapa Air Laut Menjadi Sangat Asin

5 comments

Awal Mula Mengapa Air Laut Menjadi Sangat Asin

 
Dongeng Asal-usul : Awal Mula Mengapa Air Laut Menjadi Sangat Asin
Awal Mula Mengapa Air Laut Menjadi Sangat Asin

Hiduplah sepasang keluarga kakak beradik kembar, disuatu daerah yang sangat jauh disana. Kebanyakan orang yang memiliki saudara kembar, secara identik akan memiliki kebiasaan atau perilaku yang hampir sama. Berbeda halnya dengan kakak beradik ini, meskipun secara gen keduanya dilahirkan pada waktu yang hampir bersamaan, selisih antara 1 jam, namun keduanya memiliki kebiasaan dan watak yang sangat bertolak belakang. sang kakak merupakan sosok yang sangat ceroboh dan sombong, sedangkan adiknya kelabikan dari kakanya yaitu memiliki sikap baik, sabar dan memiliki belas asih kepada sesama.

Mereka berdua bisa dibilang sama-sama orang yang tidak punya, karena pekerjaan mereka setiap harinya hanyalah sebagai seorang nelayan ikan. Setiap kali bepergian kelaut untuk mencari hasil tangkapan, biasanya sore hari baru pulang. Dan waktu malam harinya digunakan untuk santap malam sekeluarga, bahkan keduanya harus terpaksa tidak makan sama sekali dalam sehari jika tangkapan ikannya sepi. Sang kakak yang sombong ini bernama Latanday dan memiliki seorang istri bernama Jelita. Sedangkan sang adik yang memiliki belas asih ini bernama Latando dan istrinya bernama Seruni. Keduanya bertempat tinggal bersebelahan dalam satu perkarangan.

Pada suatu sore, seperti biasa mereka pulang dari menangkap ikan dilaut. Namun pada sore itu, Latanday dan Latando mengeluh dengan hasil tangkapan yang diperoleh mereka berdua karena tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, mereka tidak membawa hasil apa-apa ketika pulang kerumah. Setibanya dirumah, Latanday meluapakan emosinya dengan marah-marah kepada istrinya karena diatas meja makan hanya ada hidangan nasi saja tanpa lauk pauk sedikitpun. Sedangkan sang adik si Latando ketika pulang keruah menerima hidangan apapun yang disiapakan sang istri diatas meja makannya dengan perasaan hati senang malupun makan dengan nasi saja tanpa lauk pauk.

“Nikmati saja pemberian dari Tuhan semua ini dengan penuh rasa syukur, karena kita masih bisa makan. Mungkin diluar sana ada yang lebih sengsara dari kita. Alhamdulillah ya,bu.” Latando mencoba mengingatkan dan menenangkan hari istrinya.

“Ibu mengerti bapak sudah seharian bersusah payah mencari ikan dilaut lepas, Ibu tidak marah meskipun tidak ada hasil dari tangkapan bapak hari ini, yang penting bapak bisa pulang dengan selamat. Semoga saja besok Tuhan memberikan lebih ya,pak?” Kata sang istri sambil menghidangkan makan kepada Latando. Ketika Latando dan istrinya sedang asyik mengebrol, dari rumah sang kakak yang berada persis disebelahnya terdengar suara ribut dari rumahnya.

“Pergi dari sini kamu pengemis malas, kamu hanya bisa meminta-minta saja, kamu tahu cari makan itu tida mudah, pergi dari rumahku sekarang juga, sebelum aku usir dengan lebih kasar lagi.” Latanday terlihat emosi kepada pengemis yang datang meminta-minta kerumahnya itu, melihat hal tersebut Latando agak sedikit iba kepada kakek pengemis yang berpakaian sangat tidak layak itu. Dan kemudian menghampirinya.

“Kakek, mari makan bersama kami disini”. Kemudian pengemis tua itu menghampiri Latando, disuruhnya pengemis itu untuk masuk kedalam rumahnya. Mungkin sudah beberapa hari tidak makan, kakek pengemis ini tidak menolak tawaran Latando. Dia makan dengan lahapnya, sampai-sampai jatah makan untuk Latando dihabiskan pula. Melihat hal itu, Latando dan istrinya hanya tersenyum, mereka berdua sudah sering saling mengingatkan, rezeki itu sudah ada yang mengatur jadi kita tidak perlu berkeluh kesah, kata Latando kepada istri tercintanya.

 “Apakah kakek sudah kenyang?” Tanya Latando dengan tersenyum kepada pengemis tua itu.

“kakek sudah sangat kenyang,nak. Terima kasih atas pemberianmu ini,nak. Jadi kakek sudah tidak meraksakan lapar lagi sekarang. Kemudian kakek pengemis itu juga meminta maaf karena sangat lapar dia tidak menyisakan sedikitpun makanan.” Kata kakek pengemis itu, kalau saja si Latanday yang diperlakukan seperti itu mungkin dia akan marah besar, lain halnya dengan Latando yang menerimanya dengan pasrah meskipun dalam keadaan kelaparan.

“Kamu memiliki hati seperti malaikat,nak. Kamu baik sekali, atas kebaikanmu mohon terima sebuah lesung dan alu penumbuk garam ini ya,nak. Ini bukanlah lesung sembarangan, pergunakan lesung ini kemudian tumbuklah, maka dari dalam lesung pemberian kakek ini akan mengeluarkan garam terus menerus sampai kamu mengetukkan alu ini ketanah sebanyak tiga kali.” Kakek memberikan lesung kecil itu pada Latando, ia sangat senang atas pemberian kakek pengemis itu. Dalam keadaan sangat senang, sampai-sampai Latando tidak menyadari kepergian kakek pengemis tadi.

Kemudian keesokan harinya, Latando mencoba melakukan sesuai pesan dari kakek pengemis itu. Latando pergi kepinggir pantai kemudian Latando menumbukkan alu ke lesung itu sebanyak tiga kali secara ajaib keluarlah garam dari dalamnya, kemudian setelah mengetukkan ketanah lesung itu berhenti mengeluarkan garam. Dengan sangat terheran-heran dan terkejud, Latando merasa tidak percaya dengan keajaiban yang dialaminya. Hingga sekarang setiap kali Latando dan istrinya memtuhkan uang, mereka tinggang menjual garam yang keluar dari lesung pemberian kakek pengemis. Akhirnya lama-kelamaan berita tentang keajaiban lesung yang dimiliki Latando didengar oleh sang kakak, sehingga memunculkan niat licik untuk merebut lesung dari adiknya.

Hingga suatu hari. Sang kakak yaitu Latanday, dengan sikap yang ramah menghampiri kerumah sang adik. Tidak seperti biasanya Latanday bersikap ramah terhadap adiknya. Kemudain dengan niat licik, Latanday berpura-pura meminjam lesung yang dimiliki sang adik. Karena sang adik merupakan sosok yang sangat baik hati, tanpa ada rasa curiga, Latando meminjamkan lesungnya kepada sang kakak.

Setelah meminjam lesung itu dari adiknya. Latanday dan istrinya kemudain pergi membawa lesung keseberang lautan, meninggalkan perkampungan dengan menggunakan sebuah lesung. “Hahahahahahahahah dasar bodoh sekali Latando, sungguh mudah sekali menipu dia, padahal lesung ini akan saya jadikan milik saya selamanya bukan saya pinjam,” Kata Latanday dengan penuh kegirangan.

Setelah beberapa kilo meter dari pinggir pantai. Latandaypun mencoba tentang kebenaran keajaiban lesung itu. “Mana penumbuknya istriku.” Pinta latanday dengan perasaan tidak sabar untuk menyaksikan keajaiban lesung itu.

 “Ini suamiku,” sang istri menyerahkan penumbuk kepada Latanday. “Hahahaha kita akan segera menjadi orang terkaya sejagad istirku.

Tidak menunggu waktu lama, Latanday pun menumbukkan alu kelesung yang didapatnya dari sang adik. Muncullah garam dari lesung itu. Hahaha,,benar-benar akan menjadi orang kaya kita, istriku. Karena memiliki watak yang rakus, Latanday terus menumbukkan alu kelesung. Sampai latanday tidak menyadari kalau garam yang keluar dari lesungnya semakin bertambah banyak yang memenuhi perahunya, dia berusaha menghentikan garam yang keluar dari lesungnya itu, namun sudah tidak mungkin ada tanah atau daratan untuk mengetukkan alu itu, karena satu-satunya untuk menghentikan garam yang keluar dengan mengetukkan alu ketanah. Saking penuhnya garam yang memenuhi perahu mereka, perahupun sedikit demi sedikit semakin tenggelam. Karena perahu itu tenggalam maka Latanday dan istrinya juga ikut tenggelam kedasar lautan, sementara lesung ajaibnya tidak berhenti mengeluarkan garam, sampai mengubah air laut yang semulanya tawar menjadi sangat asin. Konon Lesung yang tenggelam didasar laut itulah yang Menyebabkan Kenapa Air Laut Asin.

Pesan Moral :

Kebaikan seseorang pasti akan mendapatkan kebaikan pula sedangkan keangkuhan ataupun keserakahan juga akan mendapatkan yang serupa. Dari cerita diatas kita bisa mengambil pelajaran yang sangat berharaga, contohnya sikap Latando ketika menerima apa yang diberikan Tuhan kepadanya tanpa ada perasaan mengeluh.

Nah, itu sedikit dongeng mengenai Awal Mula Mengapa Air Laut Menjadi Sangat Asin, jadi dongeng tersebut belum tentu kebenarannya karena sebuah dongeng digunakan oleh masyarakat sebagai cerita rakyat untuk menceritakan kepada anak-anak mereka. Lebih tepatanya sebagai media menghibur. Semoga sahabat mococerpen terhibur ya. Terima kasih sudah membaca artikel ini.


--------------------*****--------------------





 

Dongeng Asal-usul : Asal Muasal Terbentuknya Kata Surabaya

4 comments

Asal Muasal Terbentuknya Kata Surabaya

 
Asal Muasal Terbentuknya Kata Surabaya
Asal Muasal Terbentuknya Kata Surabaya

Bagaimana kabarnya sahabat mococerpen. Kali ini saya akan memberikan sebuah artikel mengenai asal usul suatu daerah diindonesia. Banyak diantara kita pernah mendengar, bahkan mungkin sering mendengar tentang Asal Muasal kota Surabaya, memang banyak sekali artikel mengenai topik tersebut. Karena memang dongeng tersebut sudah melekat dalam benak masyarakat indonesia. sebagian orang sangat mempercayai asal mula kata surabaya merupakan pertempuaran antara ikan hiu sura dan baya atau buaya. Tapi beberapa orang juga ada yang berpendapat bahwa surabaya memiliki makna sura yang artinya Selamat/jaya dan baya artinya bahaya jadi Selamat menghadapi bahaya. Tapi lepas dari mana cerita yang benar. Kita sebagai masyarakat indonesia sudah seharusnya mempertahankan budaya kita, tidak lain juga dongeng tentang asal muasal surabaya ini. Semoga artikel ini bermanfaat. Walaupun sudah banyak artikel sejenis, tapi kami mococerpen mencoba menyuguhkan menjadi lebih menarik dan juga sebagai bentuk kami cinta atas budaya indonesia. Selamat membaca sahabat mococerpen.

***** 


Pada waktu ratusan bahkan jutaan tahun dahulu kala, terdapat dua ekor penghuni air lautan yang sangat ganas dan merupakan penguasa diderah lautan tersebut. Terselisihan diantara mereka sering terjadi untuk saling menguasai daerah lautan dan juga saling berebut mangsa satu sama lain. Penghuni lautan itu adalah ikan Hiu Sura dan Buaya. Mereka berdua sering berkelahi. Perkelahian diantara ikan Hiu Sura dan Buaya dipicu karena perebutan wilayah kekuasaan dan berebut mangsa untuk dijadikan makanannya. Keduanya merepukan penghuni lautan yang sama-sama ganas, sama-sama kuat dan juga sama-sama rakus. Walaupun mereka sering melakukan perkelahian, namun belum pernah ada yang menang dan kalah karena mereka berdua tidak ada yang mau menyerah satu sama lain. Hingga pada suatu saat mereka berdua lelah harus berkelahi terus menerus, dan akhirnya mereka berdua mengadakan suatu perjanjian.

 “Haiiiii,Buaya...apakah kita akan terus berkelahi terus menerus tanpa ada akhir, apa tidak bosan dengan perkelahian yang selalu kita lakukan terus menerus??” kata ikan Hiu Sura kepada Buaya.

 “Iya,Sura....aku sebenarnya sangat bosan harus berkelahi terus menerus denganmu, lantas apa yang harus kita lakukan supaya kita tidak lagi berkelahi?” Tanya Buaya.
Setelah beberapa saat mereka berdua berfikir untuk menemukan penyelesaian masalah diantara mereka. Akhirnya ikan Hiu Sura memiliki rencara agar perkelahian diantara mereka bisa dihentikan.

Kemudian ikan Hiu Sura bergegas memberi tahukan rencananya kepada Buaya. “Bagaimana untuk mencegah perkelahian yang terjadi diantara kita, sebaiknya kita membagi lautan menjadi dua daerah kekuasaan. Dengan begitu kita tidak akan saling mengganggu lagi. Jadi, kamu berkuasa didaerah daratan dan mangsamu harus berada didaratan tidak boleh memangsa yang berada dilaut, karena dilautan merupakan daerah kekuasaanku sepenuhnya dan aku tidak akan memangsa didaratan yang merupakan daerah kekuasaanmu. Kemudian untuk menentukan batasnya kita tentukan tempat yang dicapai oleh air laut pada waktu pasang surut sebagai pembatas daerah kekuasaan kita!” Penjelasan ikan Hiu Sura tentang rencananya kepada Buaya.

“Baiklah, aku rasa rencanamu masuk akal Sura, oke aku terima dan setujui gagasanmu itu.” Sahut Buaya.

Setelah pembagian wilayah kekuasaan, maka tidak ada lagi kejadian perkelahian diantara mereka berdua. Karena mereka berdua telah sepakat menghormati perjanjian serta menghormati wilayah kekuasaannya masing-masing.

Tetapi pada suatu hari, setelah cukup lama mereka tidak berkelahi dan tidak ada permasalahan lagi. Ikan Hiu Sura mencari mengsa disungai. Hal ini dia lakukan secara sembunyi-sembunyi agar tindakannya tidak diketahui oleh Buaya. Mula-mula tindakan ikan Hiu Sura ini tidak ketahuan. Tetapi tidak lama kemudain Buaya mempergoki perbuatan ikan Hiu Sura. Dengan melihat hal tersebut tentu membuat Buaya sangat marah kepada ikan Hiu Sura karea Buaya menganggap ikan Hiu Sura telah melanggar janji-janji yang telah mereka sepakati berdua.

Buaya pun menegur ketika pertama kali melihat kelakuan ikan Hiu Sura. “Hai,Sura, mengapa engkau melanggar perjanjian yang telah kita sepakati sebelumnya? Mengapa kamu memasuki daerah sungai yang merupakan wilayah kekuasaanku?” tanya buaya, dengan nada menegur.
Karena ikan Hiu Sura merasa tidak melanggar perjanjian, maka ia tenang –tenang saja.

“Melanggar kesepakatan bagaimana? Bukankah sungai ini berair. Bukankah dalam perjanjian yang sudah kita sepakati,menjelaskan bahwa aku adalah penguasa air? Terus salahnya aku dimana, sungai ini kan ada airnya juga, jadi masih merupakan daerah kekuasaanku,” kata ikan Hiu Sura dengan balik memberikan pertanyaan kepada Buaya.

“Bagaimana bisa, jelas-jelas sungai itu tempatnya didarat bukan dilaut. Sedangkan daerah kekuasaan yang harus kamu kuasai adalah lautan, berarti sungai ini adalah daerah kekuasaanku dan kamu tidak seharusnya berada didaerah kekuasaanku!” Buaya sambil mengotot.

“Tapi dalam perjanjian, aku tidak pernah mengatakan kalau diair itu bukan hanya diair laut saja, tetapi juga air sungai. Jawab ikan Hiu Sura dengan membela diri?

“Apakah engkau sengaja ingin mencari perkara denganku lagi,Sura? Sahut buaya dengan nada tinggi.

“Aku tidak bermaksud mencari perkara denganmu lagi, buaya. Aku rasa alasanku atas apa yang aku lakukan cukup kuat dan aku merasa aku berada dipihak yang benar!” Kata Sura.

“Sepertinya kamu memang sengaja mengakali/membodohiku. Jangan berpikir aku sebodoh yang kau kira!” Buaya mulai emosi.

“Aku sama sekali tidak peduli apakah kamu bodoh atau pintar, yang pasti air sungai ini juga merupakan daerah kekuasaanku!” Ikan Hiu Sura pun terus mempertahankan keyakinannya dengan tidak mau mengalah.

Setelah debat panjang lebar, akhirnya Buaya dan ikan Hiu Sura tetap kekeh dengan pendapatnya dan tidak ada yang mengalah diantara mereka. Maka perkelahian diantara mereka berdua terjadi lagi dan tidak bisa terhindarkan. Pertarungan kali ini lebih dahsyat lagi. Mereka saling menerkam, saling menggigit dan memukul . setelah beberapa saat mereka bertarung, air laut disekitar mereka menjadi merah yang berasal dari darah mereka karena luka-luka yang parah. Mereka sama sekali tidak berhenti dan terus bertarung sampai titik darah penghabisan.

Dalam pertarungan yang sangat sengit dan dahsyat ini, ikan Hiu Sura mendapatkan gigitan dibagian ekornya hingga hampir terputu sedangkan Buaya mendapatkan sebuah gigitan parah dibagian pangkal ekornya sebelah kanan, sehingga ekornya terpaksa selalu membengkok kekiri. Setelah beberapa saat pertarungan pun selesai dengan ditandai kembalinya ikan Hiu Sura kelautan. Dan buaya pun merasa puas karena dapat mempertahankan daerah kekuasaannya.

Atas peristiwa tersebut, sampai sekarang pertarungan antara ikan Hiu Sura dan Buaya ini sangat berkesan melekat dihati masyarakat Surabaya. Oleh sebab itu, nama Surabaya selalu disangkut pautkan dengan peristiwa pertarungan antara ikan Hiu dan Buaya. Dan atas peristiwa ini pulalah kemudian dibuat lambang kota Surabaya yaitu gambar “ikan Hiu Sura dan Buaya”.

Mungkin cukup sekian artikel yang dapat kami bagikan kepada sahabat mococerpen sekalian. Semoga Dongeng Asal Muasal Terbentuknya Kata Surabaya ini dapat menjadi teman membaca sahabat dan semoga menjadi hiburan yang bermanfaat.Amiiinnn.


--------------------*****--------------------








Cerita Inspirasi

Cerpen Popular