|
Mengenang Memori Indah Bersamanya (Masa Putih Abu-Abu) |
Mengenang Memori Indah Bersamanya (Masa Putih Abu-Abu)
Malam yang sunyi seakan menghantui kesendirian yang sedang aku jalani. Desir deras hembusan air seakan menusuk dalam setiap lubang pori-poriku. Aku duduk didepan teras Kosan baruku, karena memang sekarang aku sedang melanjutkan study dijawa sehingga mengharuskan untuk kos. dengan membawa gitar usang kesayanganku. Hanya dia yang mau mengerti perasaanku, hanya dia yang selalu menemaniku dikala aku merasakan kesendirian.
Malam itu ku mainkan gitar usangku, petikan gitar mulai terasa disetiap ujung jari-jemariku
Aku sedih, ku terluka. Kemudian menembangkan sebuah lagu yang bagiku memiliki arti sangat mendalam karena menceritakan kehidupanku.
Ku menangis kau pergi selamanya
Aku hancur berkeping-keping
Bagaimana ku bisa hidup tanpa ada dirimu
Ingatkah saat itu kau bisikkan
Kata cinta yang terindah
Kau menjadi kekasih sampai nanti mati
Aku terlalu rapuh untuk mengenang memori-memori indah
Aku terlalu sakit untuk mengenang dirimu
Aku terlalu takut untuk mengenang memori-memori indah
Aku terlalu sakit untuk mengingat wajahmu
Duhai kekasih kau selalu di hati, selalu di hatiku
Setiap bait lagu yang ku nyanyikan pun mulai terasa sahdu. Namun, tak ku sangka. Kesahduan lagu membawaku kedalam memori yang sangat indah. Sampai tak kusadari bahwa derai air mata telah menetes dipipi-pipiku.
Sampai saat ini...aku masih menunggunya. Menunggu sesorang yang telah pergi dengan Setia. Tapi aku tau upayaku untuk menunggunya hanyalah sebuah harapan yang tak akan tercapai. Semuanya yang sudah terjadi takkan pernah kembali seperti sedia kala.
Sebanarnya aku menyadari hal tersebut, karena aku tahu bahwa kini dia telah memiliki kehidupanya sendiri. Dan akupun memiliki kehidupanku sendiri yang aku impikan. Saat ini dirinya telah sah menjadi milik orang lain. Sedangkan aku? Sedangkan aku masih berusaha menggapai impianku, sehingga sampai tidak sempat untuk berpikir tentang siapa yang akan menemaniku sepenuhnya. Menggantikan posisinya dalam hatiku, dan mewarnai langkah perjalanan hidup baruku. Aku belum memikirkan itu setelah mengakhiri hubungan dengan dirinya.
Akupun juga tahu bahwa dia kini sudah menikah dan telah mengandung dari hasil pernikahannya. Akan ada sang buah hati yang hadir ditengah-tengah kehidupannya. Yang pasti semakin melengkapi kehidupan keluarganya. Sedangkan aku? Jangankan mengharapkan buah hati dalam kehidupanku. Hingga saat inipun aku belum mampu menemukan cinta sejatiku, dan hanya masih memikirkan tentang impianku.
Disaat aku berada dalam kondisi seperti ini, yaitu mengingat memori indahku. Dalam hati kecilku selalu bergumam “Mengapa semua yang indah pada awalnya, harus berakhir seperti ini?”
Dalam benak, aku sungguh merasakan rasa rindu yang sungguh menyayat-nyayat. Aku sungguh merindukan perhatian dan kasih sayang yang dulu pernah dia berikan. Aku benar-benar merindukannya. Tapi aku mengerti bahwa rasa rinduku hanya akan membuat dosa untukku, karena dia memang sudah ada yang memiliki.
Permainan gitarku terhenti. Badanku terasa lemah lunglai. Tak ada keinginan untuk melakukan kegiatan malam ini. Makan pun aku tak ingin. Aku hanya ingin bertemu dengannya. Malam ini, dan saat ini juga. Tapi semua mustahil. Sangat mustahil!
Setelah merasakan kerinduan yang begitu mendera, permainan gitarpun aku hentikan. Seluruh badanku seakan menjadi lemah tak berdaya. Tak ada lagi kegiatan yang aku ingin lakukan dimalam ini. Makan, nonton tv pun aku tak ingin. Aku hanya ingin bertemu dengan dirinya malam ini. Iya malam ini saat ini juga. Tapi semua ini pasti mustahil dan sangat mustahil. Dia jauh disana dengan pasangannya.
*Flash back on.........
Hubungan perjalanan cintaku bersamanya memang sangat dramatis. Saat pertama kali kita mulai kenal. Aku tidak pernah memperhatikannya, aku tidak pernah peduli dengannya bahkan seakan-akan acuh dengannya. Meskipun saat itu aku satu kelas dengannya. Hubungan saat itu dimulai mulai kelas 1 SMA, disaat itu aku belum terlalu berpikiran mengenai memiliki sosok pasangan. Aku hanya fokus dengan pelajaran disekolah. Sering kali teman-teman meledek dan memberi tahu padaku bahwa dia suka padaku. Akupun hanya menganggapnya sebagai sebuah candaa saja.
Sering sekali teman memberi tahu hal itu. Akupun tidak peduli, sampai akhirnya dia memiliki seorang pacar. Mungkin hal itu dia lakukan karena sudah lelah mengagumiku tanpa ada balasan dariku. Mendengar kalau dia telah memiliki pacar, saat itupun tidak ada sama sekali perasaan cemburu, karena memang aku tidak menyukainya.
Kemudain satu tahun berlalu. Saya pun menginjak dikelas 2, seperti diSMA-SMA lain diindonesia, setiap kali naik kelas 2 pasti sudah kewajiban untuk memilih jurusan. Saat itu diSMA ku hanya memiliki 2 jurusan saja yaitu IPA dan IPS. Aku memilih jurusan IPA karena memang aku lebih menyukai ilmu esak. Tidak kusadari ternyata dia juga mengambil jurusan IPA juga dan ternyata lagi dia satu kelas lagi denganku.
Hari-haripun berlalu, aku masih saja tidak mempedulikannya. Hingga sampai suatu saat lebih tepatnya tanggal 19 April 2015 aku dan dia resmi berpacaran. Entah apa yang terjadi, aku seakan-akan semakin lama semakin memperhatikannya. Ketika dia putus dengan pacarnya, dia kembali sering bercerita dengan teman-temannya kalau dia masih mengagumi ku, hal tersebutpun disampaikan teman-temannya kepadaku. aku semakin lama, semakin heran dengan apa yang ada dipikirannya, kenapa dia begitu mengagumiku. Dalam benakku apa benar-benar tulus dia denganku. Seiring berjalan waktu sehingga kami resmi berpacaran pada tanggal 19 April 2015.
Pada awalnya aku benar-benar tidak memiliki rasa dengannya. Namun perasaan tersebut seakan-akan berubah 360 derajad. Aku semakin lama semakin sangat mencintainya, kami menjalani kisah percintaan dengan begitu bahagia layaknya seperti anak muda lainnya. Di 5 bulan pacaran kami masih sangat hangat-hangatnya belum ada permasalahan maupun cobaan menghampiri kisah percintaan kita. Namun menginjak diumur yang ke 6 bulan, cobaan demi cobaan mulai berdatangan bertubi-tubi menghampiri kita. Bukan masalah kecil yang kami hadapai, hingga suatu ketika perkataan putus hampir terucap berulang kali. Namun karena saling kepercayaan, kami akhirnya bisa mempertahankan hingga 2 tahun lamanya. Cobaan tidak hanya datang sekali melainkan bertubi-tubi seolah-olah kami seperti batu karang yang tiada hentinya diterjang ombak.
Hingga akhirnya ketika hubungan kami sudah berjalan selama kurang lebih 2 tahun. Saat itu merupakan sebuah kelulusan SMA. Disini mulai cobaan yang sungguh berat sudah menanti kita. Ketika lulus saya berniat untuk melanjutkan study diuniversitas, sedangkan dia tidak melanjutkan.
Ketika aku menjelaskan apa yang menjadi keinginan dan cita-citaku, dia hanya menangis dan seakan-akan tidak rela jika aku meninggalkannya jauh. Namun hal itu tidak bisa aku cegah karena memang aku menginginkan keberhasilanku segera tercapai.
Dan karena permasalahan tersebutlah, sehingga aku dengan dirinya harus merelakan hubungan yang telah kami jalin terputus. Mungkin disalah satu pihak akan berpikiran ini merupakan salahku, karena aku lebih memilih untuk meraih cita-citaku melanjutkan keperguruan tinggi. Tapi hal tersebut aku lakukan supaya jika nanti aku bertakdir dengan dirinya, aku memiliki bekal ilmu yang baik untuk masa depan nanti. Tapi dia tidak bisa jika harus berhubungan jarak jauh denganku. Maka karena itulah dia lebih memutuskan untuk mengakhiri hubungan kita.
*Flash back off.....
Petikan gitarku terhenti ketika kenangan demi kenangan bersamanya telintas dalam pikiranku.
Aku harus mengambil keputusan. Aku harus menutup buku kenangan bersamanya dan tak terus larut dalam kenangan itu. Aku harus bangkit, aku harus segera berdiri. Ini merupakan keputasan yang aku buat, jadi jangan mengingat masa yang seharusnya dilupakan. Mulai dari sekarang, akan aku hapus semua kenangan bersamanya dan tidak akan lagi mengingatnya, merindukannya maupun menginginkannya kembali. Yang saya fokuskan saat ini adalah impian. Yah benar impian, impian berupa sebuah keberhasilan & kesuksesan yang selama ini aku canangkan dalam pikiranku. Sekarang saatnya melihat kedepan, dimana letak cahaya terang bersinar menungguku. Saat ini aku sudah berhasil melanjutkan study disalah satu perguruan tinggi, ini juga berarti impianku semakin terbuka. Aku akan segera berhasil.
“Selamat Tinggal Kenangan dan Aku Datang Masa depan”
Judul : Mengenang Memori Indah Bersamanya (Masa Putih Abu-abu)
Kategori : Cerpen Percintaan Sedih
Penulis : Abdul Rouf
Karya : Abdul Rouf