Dongeng Anak-anak : Cerita Bawang Merah dan Bawang Putih

3 comments

Cerita Bawang Merah dan Bawang Putih Singkat

 
Dongeng Anak-anak : Cerita Bawang Merah dan Bawang Putih
Cerita Bawang Merah dan Bawang Putih

Pasti sahabat mococerpen sudah sering sekali mendengar sebuah Dongeng Anak-anak : Cerita Bawang Merah dan Bawang Putih, entah itu dimedia cetak maupun dimedia televisi. Memang kisah bawang merah dan bawang putih bukan merupakan hal yang asing lagi ditelinga kita. Hampir seluruh kalangan tau mengenai cerita tersebut. Namun kali ini tim mococerpen mencoba mengulas kembali cerita tersebut secara singkat, padat dan jelas. Semoga para sahabat bisa mengenang kembali cerita ini. Semoga terhibur dengan artikel kali ini.

*****

Pada zaman dahulu kala, terdapat sebuah keluarga yang memiliki kehidupan sangat bahagia. Dalam keluarga tersebut terdapat seorang anak perempuan yang diberi nama Bawang Putih. Namun pada suatu hari, ibu dari bawang putih terkena penyakit dan tidak lama kemudain karena penyakitnya yang tidak bisa disembuhkan, ibu dari bawang putih meninggal dunia. Setelah kepergian sang ibu tercinta, hidup mereka sedikit ada yang berbeda, bawang putih hanya hidup sendiri dengan ayahnya. Pekerjaan ayah bawang putih adalah sebagai seorang pedagang yang sering melakukan pepergian jauh untuk menjual dagangannya. Karena hampir setiap hari bawang putih ditinggal sendirian dirumah, sang ayahpun merasa tidak tega jika harus meninggalkan putri tercintanya sendirian secara terus menerus. Karena hal tersebut, akhirnya sang  ayah memutuskan untuk menikah lagi. Saat itu sang ayah menikah dengan seorang janda yang memiliki satu orang anak juga yang diberi nama bawang merah.

Sang ayah melakukan hal tersebut karena dengan niat agar putrinya si bawang putih tidak lagi kesepian dan memiliki teman yang dapat membantunya dirumah ketika sedang ditinggal berdagang. Namun tidak disangka, ternyata ibu dan kakak tirinya yaitu bawang merah memiliki sifat jahat. Mereka berdua hanya bersikap baik kepada bawang merah ketika ayahnya sedang berada dirumah bersamanya. Berbeda halnya jika sang ayah sedang pergi keluar rumah, maka sikap jahatnya mereka berdua lampiaskan kepada si bawang putih. Mereka menyuruh bawang putih seenaknya, bagaikan seorang pembantu. Namun derita bawang putih tidak cukup sampai disitu saja, selang beberapa waktu, tiba-tiba ayahnya jatuh sakit dan akhirnya meninggal dunia juga.

Dengan kepergian sang ayah. Kini, ibu tiri dan bawang merah bersikap semakin jahat. Bahkan waktu istirahat bawang putih pun dibatasi. Tiap hari dia harus melayani semua kebutuhan si bawang merah dan ibu tirinya. Sampai suatu pagi, ketika bawang putih mencuci disungai yang tidak jauh dari rumahnya, tanpa sengaja bawang putih menghanyutkan selendang bawang merah. Tidak tinggal diam, bawang merah pun langsung memarahi bawang putih sesampainya dirumah. Kemudian menyuruh bawang putih kembali kesungai untuk mencari selendangnya sampai ketemu. Dan tidak boleh pulang jika selendangnya belum ditemukan. Akhirnya dengan air mata menetes, bawang putih pun menyusuri sepanjang sungai untuk mencari selendang itu. Hingga waktu sudah larut malam, selendang itu pun belum juga ditemukan. Bawang putih takut pulang kerumah karena pasti nanti kalau pulang tanpa membawa selendang itu, bawang merah akan memarahinya lagi. Ketika tengah menyusuri sungai dimalam hari, bawang putih melihat sebuah gubuk, ternyata gubuk itu dihuni oleh seorang nenek sebatang kara. Bawang putih akhirnya memberanikan diri meminta izin untuk menginap digubuk nenek tua itu semalaman.

Nenek tua terebut ternyata sangat baik hati, ia dengan senang hati mempersilahkan bawang putih untuk menginap digubuk reotnya itu. Nenek tua itu juga menanyakan perihal apa yang dilakukan bawang putih malam-malam begini disungai. Bawang putih pun menceritakan apa yang sedang dialaminya, hingga nenek tersebut merasa iba mendengar cerita dari bawang putih. Ternyata, selendang yang dicari bawang putih ditemukan oleh nenek tua itu. Nenek itu kemudian menyerahkan selendang yang dicari kepada bawang putih, namun dengan syarat bawang putih harus menemaninya selama seminggu. Dengan senang hati bawang putih menerima syarat dari nenek tua. Karena pikirnya lebih baik tinggal disini dari pada harus kembali dirumah malah kena marah dari bawang merah.pikir bawang putih.

Akhirnya waktu seminggu telah berlalu, dan kini waktunya bawang putih pulang dengan membawa selandang. Kerena selama disitu bawang putih sangat rajin, maka nenek tua itu memberikan selendang yang dijanjikannya kepadanya. Tidak hanya itu nenek tua itu juga memberikan sebuah hadiah kepada bawang putih, bawang putih disuruh memilih antar dua buah labu untuk dia bawa pulang. Pada awalnya bawang putih ingin menolah hadiah pemberian dari nenek tua itu, karena ingin menghargai pemberina dari nenek, akhirnya bawang putih menerima pemberian itu dan memilih labu yang kecil dengan alasan takut tak kuat membawanya. Dan nenek itu hanya tersenyum mendengar alasan yang dilontarkan oleh bawang putih.

Akhirnya bawang putih pulang dengan membawa selendang yang sudah ia temukan. Setelah sampai dirumah selendangnya langsung ia berikan kepada bawang merah. Setelah istirahat beberapa saat, bawang putih ingat dengan pemberian nenek itu. Kemudian bawang putih pergi kedapur untuk memasak buah labu pemberian nenek. Namun betapa terkejutnya, ketika labu itu dibelah ternyata labu pemberian nenek itu berisi emas permata yang begitu banyak. Namun hal tersebut diketahui oleh ibu tirinya dan langsung merampas emas permata dari labu itu. Bukan hanya itu saja, ibu tirinya juga memaksa bawang putih untuk menceritakan dari mana ia mendapatkan labu itu. Dengan dibawah tekanan akhirnya bawang putih menceritakan semuanya.

Setelah mendengar cerita dari bawang putih, dibenak ibu tirinya muncul sebuah niat jahat. Esok paginya dia menyuruh bawang merah untuk melakukan hal yang sama seperti apa yang talah dialami oleh bawang putih, dia berharap supaya bisa membawa emas permata yang lebih banyak lagi.

Bawang merah pun melakukan apa yang diperintahan ibunya. Singkat cerita, bawang merah yang pemalas itu, akhrinya tiba di gubuk nenek tua itu. Dan diapun tinggal disitu selama seminggu. Namun karena sifat bawang merah yang sangat pemalas dan tidak mau membantu pekerjaan nenek tua  selama tinggal digubuk itu. Setelah seminggu waktu yang dilalui bawang merah tinggal disitu, ketika akan pulang. Nenek tua itu menyuruh bawang merah untuk memilih antar dua buah labu yang berbeda ukuran sebagai hadaihnya. Tanpa pikir panjang, karena niat pertamanya hanya untuk mendapatakan labu, bawang merah langsung mengambil labu yang paling besar dan segera bergegas pulang tanpa mengucapakan terima kasih kepada nenek tua itu.

Setelah tiba dirumah, ibunya sangat senang melihat anaknya membawa labu yang sangat besar. Dia berfikir pasti emas di dalamnya cukup banyak. Karena tak ingin diketahui oleh bawang putih dan takut jika bawang putih minta bagian, mereka menyuruh bawang putih mencuci disungai. Setelah itu mereka masuk kamar dan menguncinya dengan rapat.

Sesampainya dirumah, ibunya sangat senang melihat bawang merah membawa labu yang sangat besar. Didalam benaknya pasti emas didalam labu yang dibawa bawang merah itu banyak sekali. Karena tidak ingin diketahui oleh bawang putih dan tak rela jika bawang putih meminta bagian, mereka berdua menyuruh bawang putih mencuci disungai.

Kemudian mereka berdua masuk kekamar dan menutup serta menguncinya dengan rapat. Dengan perasan yan sudah tidak sabar lagi, mereka segera membelah labu itu. Namun diluar dugaan, bukan emas yang ada didalamnya. Melainkan labu itu dipenuhi ular, kalajengking, kelabang, dan berbagai hewan berbisa. Dengan cepat hewan-hewan itu keluar dari labu dan menggigit kedua anak dan ibu serakah itu. Mereka tak mampu kabur, karena pintu kamar, mereka kunci rapat dan mereka tutup dengan lemari dari dalam. Akhirnya, mereka mati di dalam kamar bersama keserakahan mereka.

Pesan moral :

Keserakahan akan memabawa kita pada lubang kehancuran, mungkin terasa nikmat ketika mendapat sesuatu lebih. Namun akan lebih nikmat lagi jika kita mendapatkannya karena keikhlasan. 

Nah bagaimana sahabat mococerpen artikel diatas, kami harapkan sahabat mococerpen yang membaca artikel diatas bisa mengambil sisi baiknya dan menjauhi sisi buruknya. Selain itu kami mengharapkan semoga artikel tentang Dongeng Anak-anak : Cerita Bawang Putih dan bawang Merah Singkat ini dapat menghibur. Terima kasih atas kunjungannya. Semoga bermanfaat.

--------------------*****--------------------
 

Jangan lupa sukai fanspage Facebook Moco Cerpen dan follow twitter @MC_MocoCerpen ya Sahabat.


Sababat juga bisa membaca Dongeng Anak-anak yang lain :
Bagikan Artikel :

3 komentar