Cerita Inspirasi Religi : Mimpi Berbuah Nyata (Ramlah Binti Abu Sufyan)

9 comments

Mimpi Berbuah Nyata (Ramlah Binti Abu Sufyan)

 
Cerita Inspirasi Religi : Mimpi Berbuah Nyata (Ramlah Binti Abu Sufyan)
Mimpi Berbuah Nyata (Ramlah Binti Abu Sufyan)

Artikel ini merupakan sebuah artikel dari buku karya/penulis Nur Kholish Rif’ani “Kisah-kisah Wanita Super Inspiratif”. Didalam artikel ini terdapat banyak teladan yang patut dicontoh atau menjadi panutan bagi para wanita muslimah sekalian. Artikel kali ini berjudul Cerita Inspirasi Religi : Mimpi Berbuah Nyata (Ramlah Binti Abu Sufyan). Selamat membaca ya para pembaca wanita mococerpen.

*****

Ramlah Binti Abu Sufyan termasuk “Srikandi Islam” yang patut dijadikan teladan bagi wanita muslimah sampai kapan pun. Karena, ia sangat bersabar dalam menghadapi cobaan yang begitu berat. Saat dia masuk Islam, orang-orang terdekat yang dicintainya justru menjadi musuh. Namun, ia tidak pernah gentar menghadapi mereka yang berusaha memurtadkan dan memalingkannya dari jalan kebenaran. Dia termasuk salah seorang wanita yang banyak diuji keimanannya.

Abu Sufyan, ayah Ramlah, merupkan pemimpin kaum Quraisy pada saat itu. Walaupun Abu Sufyan terus memaksa dirinya untuk kafir, Ramlah tetap beriman. Paksaan demi paksaan tidak mampu menggoyahkan keimanan Ramlah. Ia rela menanggung beban yang melelahkan dan berat karena memperjuangkan akidahnya.

Pada awalnya, Ramlah menikah dengan seorang muslim bernama Ubaidullah bin Jahsy. Tatkala kaum kafir bersikap kejam pada kaum muslimin, Ramlah berhijrah menuhu Habsyah bersama suaminya. Di sana ia melahirkan seorang anak perempuan yang diberi nama Habibah. Dengan begitu, ia lebih dikenal dengan nama Ummu Habibah.

Ummu Habibah terus bersabar dalam memikul beban lantaan memperjuangkan dirinya yang dalam keterasingan karena mempertahankan akidah. Ia harus hidup jauh dari keluarga dan kampung halaman.

Pada suatu hari, terjadi musibah yang tidak dia sangka sebelumnya. Ia bercerita,”Dalam mimpi, aku melihat suamiku dengan bentuk yang sangat buruk dan menakutkan. Aku pun teperanjat dan bangun, kemudian aku memohon perlindungan kepada Allah Swt. Agar mimpi itu tidak menjadi pertanda datangnya keburukan. Ternyata, pada pagi harinya suamiku telah memeluk agama Nasrani. Kuceritakan mempiku kepadanya, namun ia tidak mau mengubah keyakinannya.”

Mimpi itu menjadi kenyataan. Sang suami yang awalnya ikut berjuang membela islam lalu murtad  dan berusaha membujuk Ummu Habibah agar keluar dari ajaran Islam. Namun, Ummu Habibah tetap konsisten dengan ajaran yang telah ia pegang. Bahkan, ia berusaha mengajak suaminya untuk kembali ke Islam. Tetapi, ajakannya tidak mendapat respons positif hingga sang suami meninggal dunia.

Hari demi hari dilalui Ummu Habibah seorang diri di tempat hijrah dengan ujian-ujian berat. Akan tetapi, denga keimanan yang dikaruniakan Allah Swt, dirinya mampu menghadapinya. Suatu malam, dalam keterasingan, ia bermimpi. Dalam mimpi tersebut, seseorang memanggilnya,”Wahai Ummul mukminin!”

Ia terperanjat bangun dan menakwilkan sendiri mimpinya tersebut bahwa Rasul kela akan menikahinya. Setelah masa iddahnya selesai, ada seorang budak wanita (Jariyah) dari Raja Najasyi yang memberitahukan kepada dia bahwa Rasulullah Saw. Telah meminangnya.
Alangkah bahagia Ummu habibah mendengar kabar gembira tersebut. Sehingga, ia berkata, “Semoga Allah memberikan kabar gembira untukmu.”

Saking gembiranya mendengar kabar ini, ia menanggalkan gelang kakinya, lalu diberikan kepada budak wanita yang menyampaikan berita tersebut. Setelah itu, Ummu Habibah meminta Khalid bin Sa’id bin Al-‘Ash untuk menjadi wakil baginya saat menerima lamaran Raja Najasy dari Rasul.

Rasulullah  bertemu dengannya pada tahun keenam atau ketujuh Hijriyah. Ketika itu, Ummu Habibah berumur 40 tahun. Ummu Habibah menempatkan urusan agama di tempat yang pertama. Ia mengutamakan akidahnya dari pada keluarga. Dia menyatakan bahwa cinta dan kesetiaanya tidak akan dibagi kecuali untuk Allah dan Rasul-Nya.

Bagaimana sahabat wanita mococerpen. Sangat menginspirasi sekali bukan cerita diatas. Kita dapatlah secara mandiri mengambil teladan baik dari artikel berjudul Cerita Inspirasi Religi : Mimpi Berbuah Nyata (Ramlah Binti Abu Sufyan) diatas. Dari mulai kesabaran, keteguhan, kekonsistensiannya serta kecintaanya terhadap Rasul dan Allah Swt. Banyak sekali bukan. Kami berharap dengan membaca artikel diatas, sahabat bisa menjadi wanita yang lebih baik lagi. Kami sangat sengan jika artikel ini membawa dampak positif. Semoga bermanfaat. Terima kasih telah membaca dan berkunjung diblog mococerpen.

--------------------*****--------------------
 

Jangan lupa sukai fanspage Facebook Moco Cerpen dan follow twitter @MC_MocoCerpen ya Sahabat.


Bagikan Artikel :

9 komentar

memang mimpi itu bunganya tidur, namun didalam mimpi selalu ada tersimpan makna atau ilafat . entah ilafat bagus atau jelek,

wah keren ni crita.. izin sedot yah buat gua bacain sama temen2

iya yang mau dishare,,silahkan monggo,sahabat...

silahkan kalau mau dishare sahabat....terima kasih sudah mau membagikan.. :-D